You are currently viewing Pra PLKJ: Menyiapkan Santri Kelas XII Menjadi Kader Dakwah yang Menginspirasi

Pra PLKJ: Menyiapkan Santri Kelas XII Menjadi Kader Dakwah yang Menginspirasi

MA Persis Tarogong menyelenggarakan kegiatan Pra Program Latihan Khidmat Jam’iyyah (Pra PLKJ) yang diikuti oleh seluruh santri kelas XII. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, Senin–Selasa, 15–16 Desember 2025, bertempat di Aula Syihabuddin, dengan mengusung tema “Be Excellent to Inspire”.

Pra PLKJ terdiri dari dua rangkaian kegiatan utama, yakni Ma’ruf (Masa Ta’aruf) dan Pembekalan PLKJ. Hari pertama diisi dengan kegiatan Ma’ruf yang diselenggarakan oleh PC Pemuda dan Pemudi Persis Tarogong Kidul sebagai upaya pengenalan Jam’iyyah Persis kepada para santri sebelum terjun langsung ke masyarakat. Kegiatan Ma’ruf menjadi momentum penting pengenalan Jam’iyyah Persis, khususnya Pemuda dan Pemudi Persis, kepada santri. Diharapkan, setelah menyelesaikan pendidikan di pesantren, para santri mampu menjadi kader dakwah Jam’iyyah Persis yang melanjutkan cita-cita dakwah para founding father Persis.

Dalam sambutannya, H. Aan Adam, Lc., selaku Mudir Mu’allimin/MA Persis Tarogong, menyampaikan rasa bahagia dan bangganya atas kehadiran para santri yang sebentar lagi akan mengikuti Program Latihan Khidmat Jam’iyyah (PLKJ). Ia menegaskan bahwa PLKJ merupakan salah satu kegiatan akhir santri kelas XII yang penuh proses dan perjuangan, karena tidak semua santri mampu melaluinya akibat seleksi dan pembinaan yang ketat sejak awal.

Pesan pembinaan juga disampaikan oleh Heri Mulyadi, S.HI., M.Pd., PMA Bidang Pendidikan Pesantren Persis Tarogong. Ia mengingatkan para santri agar menjadi pribadi muslim yang mampu menjaga nama baik diri sendiri, pesantren, Jam’iyyah, serta Islam secara keseluruhan dalam setiap aktivitas di tengah masyarakat.

Sementara itu, Dr. Gun Gun Abdul Basit, M.Ag., Ketua PD Persis Garut, menekankan pentingnya berdakwah dengan uswah hasanah atau keteladanan. Ia juga berpesan agar para santri dapat berkontribusi aktif dalam membantu pengembangan Jam’iyyah Persis di lokasi PLKJ masing-masing.

Memasuki hari kedua, suasana semakin antusias seiring dilaksanakannya pembekalan PLKJ, pembagian kelompok, serta penentuan pembimbing. Pada kesempatan ini, Ezwar M. Ridha, S.Ud., M.Pd., selaku Ketua Pelaksana PLKJ, menegaskan pentingnya menjaga pelaksanaan PLKJ agar tetap berjalan sesuai dengan tujuan utamanya sebagai laboratorium sosial, yang menitikberatkan pada tiga aspek dasar, yaitu pendidikan, sosial, dan keagamaan.

Pembekalan hari kedua juga diisi oleh dua pemateri. Muhamad Edwin Khadafi, S.E., dalam materinya menegaskan bahwa “sekali santri, selamanya santri”. Ia mengajak para santri Persis untuk mengoptimalkan seluruh potensi fisik, akal, dan hati yang dianugerahkan Allah Swt. melalui proses belajar, berdaya, beradab, serta memimpin dengan meneladani Rasulullah ﷺ dan memiliki visi jauh ke depan untuk memperbaiki peradaban dunia.

Pemateri berikutnya, Ridwan Rustandi, M.Sos., Sekretaris Umum PP Pemuda Persis sekaligus dosen di UIN Sunan Gunung Djati Bandung, memaparkan materi seputar public speaking. Ia menjelaskan berbagai kesalahan yang kerap terjadi saat berbicara di depan publik, sekaligus memberikan tips dan hal-hal penting yang perlu diperhatikan agar pesan dakwah dan komunikasi dapat tersampaikan secara efektif.

Kegiatan Pra PLKJ ditutup dengan pembagian kelompok dan pembimbing, dilanjutkan dengan pertemuan awal antara santri dan pembimbing masing-masing. Momen ini menjadi langkah awal bagi para santri untuk mengenal daerah penempatan PLKJ yang akan dilaksanakan pada Januari 2026. Melalui Pra PLKJ ini, para santri diharapkan memiliki kesiapan mental, pemahaman Jam’iyyah, serta semangat pengabdian yang kuat untuk menjalani PLKJ secara optimal dan memberi inspirasi bagi masyarakat.

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan