You are currently viewing Siapkan Generasi Penerus Dakwah: RGM Adakan Du’at Camp di Gunung Guntur

Siapkan Generasi Penerus Dakwah: RGM Adakan Du’at Camp di Gunung Guntur

Tarogong, 21 Februari 2025 – Rijalul Ghad Mu’allimin (RGM) Masa Jihad 2024/2025 sukses menyelenggarakan Du’at Camp bagi seluruh santri kelas 10 putra pada tanggal 20-21 Februari 2025. Kegiatan ini bertempat di Eduwisata Perlebahan Gunung Guntur.

Du’at Camp ini bertujuan untuk membentuk santri yang tidak hanya berilmu, tetapi juga memiliki keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan manajemen dakwah yang baik. Kegiatan ini dilandasi oleh hadis Nabi Muhammad ﷺ yang berbunyi, “Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat” (HR. Bukhari) dan Quran surat An-Nahl ayat 125 yang artinya “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”

Peran Manusia sebagai Hamba Allah, Khalifah, dan Da’i

Ust. Ridwan Rustandi, Dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan Sekretaris Umum PP Pemuda Persis, memberikan materi mendalam mengenai peran manusia dalam kehidupan. Menurut beliau, manusia memiliki tiga peran utama: sebagai hamba Allah, khalifah, dan da’i. Sebagai hamba Allah, manusia diciptakan untuk beribadah, sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an Surat Az-Zariyat ayat 56: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”. Sementara itu, sebagai khalifah, Ust. Ridwan menjelaskan pentingnya kepemimpinan dalam tiga level: memimpin diri sendiri atau leading self, memimpin orang lain atau leading others, dan memimpin masyarakat yang lebih luas atau leading systems.

Di akhir materi, beliau mengingatkan agar santri tidak terjebak menjadi generasi yang disorot dalam Qur’an Surat Maryam ayat 59, yaitu generasi yang melalaikan shalat dan mengikuti hawa nafsu. Peringatan ini dimaksudkan untuk menjaga generasi muda agar tetap konsisten dalam beribadah terutama menjaga shalat agar dapat berperan positif di masyarakat.

Menjadi Agent of Change di Era Digital

Materi selanjutnya diberikan oleh M. Naufal Fatyu Rabbani atau akrab disapa Fatyu, alumni sekaligus influencer Muslim, yang membagikan tips untuk memaksimalkan peran santri sebagai agent of change di era digital. Fatyu memulai dengan mengajak santri untuk menyadari jati diri mereka sebagai santri yang merupakan bagian dari tradisi perjuangan Islam. Ia mengangkat kisah Pangeran Diponegoro sebagai contoh santri yang menjadi penggerak pertama bola salju perjuangan melawan penjajah.

Selanjutnya, peran santri bisa dimaksimalkan dengan memperbanyak membaca buku. Fatyu  pun memberi tips membaca buku yang efektif bagi pemula. Ia menyarankan santri untuk menghindari me

mbaca buku di waktu-waktu mengantuk, seperti menjelang tengah malam. Saran selanjutnya, mulailah membaca sedikit demi sedikit, “cukup lima halaman per sesi, namun dilakukan secara konsisten” tuturnya memberi contoh. Selain itu, ia menganjurkan untuk membaca beberapa buku secara bergantian, agar tidak merasa bosan, dan “temukanlah buku yang membuatmu jatuh cinta”, tambahnya memotivasi.

Terakhir, Fatyu mengingatkan pentingnya menemukan spesialisasi. Santri, menurutnya, perlu menemukan bidang yang sesuai dengan minat dan kemampuan, serta mencari role model yang bisa memberikan inspirasi dan motivasi dalam perjalanan hidup.

Selain pemberian

materi, dalam kegiatan ini santri diajak untuk melakukan dzikir pagi dan petang, shalat tahajud, dan kultum dari sesama santri untuk menguatkan serta meningkatkan spiritualitas dan keimanan santri.

Leave a Reply


Warning: Undefined variable $user_identity in /home/u1489582/public_html/wp-content/themes/oceanwp/comments.php on line 41

Tinggalkan Balasan